🐅 Beda Waktu Antara Kota Sabang Dengan Kota Merauke Adalah

Kebebasanberagama dijamin oleh UUD Negara RI Tahun 1945. Agama yang diakui secara sah di Indonesia adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Agama-agama tersebut disebarkan oleh bangsa lain yang datang ke Indonesia dan pedagang namun sudah menyatu dalam kehidupan bangsa Indonesia. MulaiJumat (20/9/2013) ini, dengan berkendara, "Kompas" melakukan Jelajah Peradaban dari Sabang, Aceh, ke Merauke, Papua. Perjalanan memakan waktu sekitar 40 hari. Laporan diperkaya oleh tim dari hampir seluruh negeri dan diturunkan mulai Sabtu besok hingga 30 Oktober mendatang. Perjalanan dijadwalkan berakhir di Merauke pada 28 Oktober 2013 Adapunkota yang waktu mulai gerhananya paling akhir adalah di Merauke, Papua, yaitu pukul 14.37 WIT. Demikian juga waktu puncak gerhana yang akan berbeda-beda di setiap daerah. Di Indonesia, daerah yang akan mengalami waktu saat puncak gerhana paling awal adalah kota Sabang, yang terjadi pada pukul 11.49 WIB. Limaorang dengan penampilan sangar membidik dengan busur panah seseorang yang sedang memegang Alkitab, namun mereka dihalangi lima orang lainnya. Agama Katolik turut melahirkan Kota Merauke. By PEN@ Katolik. February 16, 2014. 2. 7038. Share. Facebook. Twitter. Pinterest. WhatsApp. BERITA LAIN Perjanjian global antara Takhta Suci dan LetakGeografis Indonesia - Batas, Garis, Pengaruh Dan Dampaknya- Dosenpendidikan.Com Letak geografi Indonesia dan letak astronomis Indonesia adalah posisi negara Indonesia yang didefinisikan terhadap batasan-batasan yang mengelilingi Indonesia. Negara kita memiliki sejumlah pulau yang tersusun dari sabang sampai merauke. Bahanpembuatan kulit jalangkote terdiri dari tepung terigu, telur, santan, mentega dan garam. Isian yang ada didalam jalangkote dan pastel pun berbeda-beda di tiap daerahnya. Di bagian dalamnya, jalangkote berisi daging sapi, daging ayam, daging ikan, sayuran, soun, kentang, mie, tauge, hingga telur. Jalangkote ini juga memiliki jenis lain Kebersamaanini terasa begitu indah antara kami yang beda suku dan budaya. Menjelajahi Indonesia dari Sabang sampai Merauke (Seri 9) Di Arowana kami berjumpa dengan Boyke Abdillah adalah seorang Kompasianer yang waktu itu ikut Lokakarya . Juga Dauwir seorang teman amatir Radio di Padang dulu. 2 Jelaskan perbedaan penting antara kawasan perkotaan dan kawasan pedesaan! 3) Jelaskan perbedaan antara kota fungsional dan kota otonom! 4) Berdasarkan definisi-definisi perencanaan, sebutkan unsur atau elemen dari perencanaan. Petunjuk Jawaban Latihan 1) Perbedaan antara wilayah, daerah dan kawasan adalah pada aspek Untukjenjang SMP, soal USBN dibuat oleh Pemerintah Kota/Kabupaten, sementara jenjang SMA/SMK soal USBN dibuat oleh Pemerintah Provinsi. Sebenarnya, soal USBN sebagian juga ada yang dibuat oleh guru tetap berdasarkan Badan Standard Nasional Pendidikan. Berbeda dengan soal UN, soal USBN terdiri dari soal pilihan ganda dan soal esai. Akhirkenyataan tidak jauh beda dengan sebelum-sebelumnya. Perempuan cantik itu memasuki kamarku lagi tetapi kali ini ia bersama seorang laki-laki yang tampan. Dua hari adalah waktu yang cepat, pesta ulang tahun Evelyn diadakan di rumahnya sendiri bukan di gedung ataupun hotel. Sabang Merauke Indonesia JAKARTA, JAKARTA, Indonesia Kami FungsiNKRI. Miriam Budiarjo berpendapat bahwa setiap negara menyelenggarakan beberapa fungsi NKRI yaitu: 1. Melaksanakan penertiban untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah bentrokan - bentrokan masyarakat, 2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya, 3. Pertahanan, untuk menjaga serangan negara luar, 4. Indonesiaadalah negara kepulauan yang terdiri dari 17.504 pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Dengan banyaknya pulau yang Indonesia miliki, kita hanya memiliki enam pulau besar yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Papua. Dari ke enam pulau besar tersebut, kepadatan penduduk berbeda-beda. Dilansir dari Kompas disebutkan bahwa sekitar 70 persen penduduk u6UCN. Berasal SABANG Sampai MERAUKE Adalah kebahagian tersendiri, berkesempatan berkunjung ke semua pulau-pulau raksasa dan bilang pulau kerdil, nyaris semua provinsi di Indonesia intern melaksanakan tugas kedinasan abdi negara sebagai pegawai area sipil, sehingga lengkaplah sudah wilayah dari Sabang sampai dengan menginjakkan kaki di Merauke. Adalah Instruksi Presiden nan ditandatangani Presiden Joko Widodo dengan Nomor 9 Tahun 2017, mencanangkan Akselerasi Pembangunan Kesentosaan di Kewedanan Papua dan Papua Barat yang mengantarkan pencatat menginjakkan kaki di Papua yang kaya akan sumber resep alam dan sendang devisa negara. Berdasarkan Inpres tersebut, Kepala Fisik Kepegawaian Negara, Bima Haria Wibisana menindaklanjuti dengan takhlik tim Pendekatan Peladenan Kepegawaian P2K Papua dan Papua Barat, tibalah dabir di Merauke, kota Rusa ini. sebagaimana bait lagu yang diciptakan dengan tajuk aslinya “Terbit BARAT SAMPAI KE TIMUR, judulnya diubah pada sungkap 6 Mei 1963 oleh Presiden Soekarno, menjadi “DARI SABANG Sampai MERAUKE”. ……..Berpunca Sabang sampai Merauke ….berarak pulau-pulau ….hubung menyambung menjadi satu….itulah Indonesia …. Indonesia lahan airku …..aku berjanji padamu…menjunjung tanah airku … lahan airku Indonnesia. Bila kita simak lirik lagu terlazim tersebut, sarat dengan wanti-wanti persatuan, agar berbunga pulau yang satu kontributif pulau yang tak baik secara ekonomi alias sosial budaya, kubu & keamanan, nan pada gilirannya timbul rasa korsa kenusantaraan. Sebagai putra Indonesia kelahiran aceh yang nun jauh di sana, menginjakkan kaki di Merauke adalah cita-cita sedari kecil, sejak dibangku SD saat mengalunkan lagu-lagu wajib di ruang papan bawah, termasuk lagu dari Sabang sampai Merauke, selalu terngiang kapan bisa tiba di bumi cendrawasih ini, khususnya kota Merauke. Pucuk dicinta ulam lagi mulai, berkah programa P2K BKN, pagi hari Selasa 8/5/2018 dengan GA658 mengantarkan penulis semenjak Jayapura ke Merauke, jelang landing di kota Merauke, perekam menoleh ke bawah, ternyata kelihatan jelas hamparan sawah yang cukup luas umpama daerah pereka cipta padi, sehingga cukup berbukti Kepala negara Joko Widodo menetapkan Merauke sebagai rangkiang padi Nasional dengan keberadaan lahan padi seluas 4,6 juta hektar 11/5/2015. Kepala negara Joko Widodo Jokowi telah melakukan anjangsana kerja ke lokasi lahan pertanian bikin memastikan kesiapan Merauke menjadi lumbung gabah nasional, dan direalisasikan dengan catatan harus dengan mekanisme bertamadun. Pada kunker tersebut serentak diberi target 1,2 juta hektar harus terjamah dalam 3 hari, katanya dalam sambutan peresmian jaringan optik SMPCS di Jawatan Manokwari, minggu 10/5/2015. Ki akal gendong bagi ini memang terlihat momen carik menjenguk ke Distrik Merauke termasuk bila kita melewati urut-urutan Trans Irian menuju Kabupaten Boven Digoel, dengan sumber airnya berasal Sungai maupun Kelihatannya Maro, lebar sungai ini mencapai 500 meter, yang cabang hulu sungai/boleh jadi Moro kembali dari negara tetangga Papua Nugini. Merauke merupakan riuk satu kabupaten di Negeri Papua, kabupaten ini adalah kabupaten terluas km2 sekaligus paling kecil timur di Indonesia, dengan kuantitas penduduk jiwa mata air Dinas Kependudukan & Caping 2017/ mediami 20 Kawasan/Kecamatan, 160 kelurahan, n kepunyaan moto IZAKOD BEKAI IZAKOD KAI Satu Hati Satu Maksud, dengan julukan kota Menjangan, karena populisi kijang di sini sangat tinggi kendatipun perburuan habis-habisan juga terus terjadi buat diolah menjadi peranakan berupa dendeng kijang, yang menjadi bawaan terdepan Merauke. Kota ini juga dijuluki kota injil, namun semangat umat beragama di sini dulu akur dan damai serta saling mengagungkan, suara azan yang sahut menyahut dari menara-menara mesjid saat waktu shalat tiba membahana di angkasa Kota Merauke, penyalin menyaksikan koteng jamaah shalat zuhur bergegas menuju mesjid Al-Aqsa yang berdiri habis-habisan di tengah ii kabupaten Merauke di atas hamparan kapling tanah seluas m2, sedangkan luas bangunannya m2, dengan arsitektur gaya timur perdua, seluruh dindinnya dibalut dengan marmar berwarna coklat muda menambah asri dan anggunnya mesjid yang menjadi kebanggaan 41,17% pemeluk agama Islam di daerah tingkat ini, hidup berdamai dan damai bersama 58,41% pemeluk Kristen, Hindu 0,27% dan Budha 0,15%. Di depan Mesjid Raya Al-Aqsa Merauke nan gencar ini, berdiri sebuah tugu penanda kota Merauke, tugu Lingkaran Brawajaya namanya, tugu dengan ponten 969 n kepunyaan arti Merauke umur tahapan, 9 penting damai dan sejahtera, sedangkan biji 6 punya kebaikan keseimbangan, dan puncak tugu terdapat replika bola manjapada yang bermanfaat Merauke harus mendunia serta goresan 1902 sebagai tahun lahir Kota Merauke, tepatnya pada sungkap 12 Februari 1902 yang ditemukan oleh pegawai pemerintah Belanda nn. Dilihat dari kondisi geografis, sejarah, ekonomi dan budaya, Kota Merauke memiliki beberapa keistimewaan dibandingkan dengan kota-daerah tingkat lain di Pulau Papua. Secara geografis, ii kabupaten Merauke merupakan salah suatu kota paling timur di Indonesia, berbatasan dengan negara Papua Nugini Papua New Guinea. Di wilayah Daerah tingkat Merauke, dengan penduduk yang ramah ini, terdapat sebuah tugu yang merupakan kembaran dari tugu yang terletak di Sabang, yaitu Tugu Sabang-Merauke. Tugu ini dibangun sebagai simbol Kesatuan Negara Republik Indonesia, dari Sabang Aceh sampai Merauke Papua. Tugu Sabang-Merauke ini bisa kita jumpai di Distrik Sota, yaitu sebuah daerah yang terletak di timur Daerah tingkat Merauke. Untuk mengarah ke sana kita bisa menggunakan kenderaan sepeda empat, yang di kidal dan kanan jalan sejauh 75 km dari Daerah tingkat Merauke terlihat jelas rumah semut, tumbuh dengan arsitektur indah menjulang ke langit, yang menurut keterangan Komandan Rasam Kampung Sota, Daud Dimar Ndiken, bisa bertunas 20 cm internal semalam, menggunung pesona alam belas kasih tuhan ini. Dan terpandang pun teratak-saung masyarakat Sota penyuling minyak kayu putih di sepanjang perkembangan, sebagai sumber netra percaharian utama pecah masyarakat Sota nan suntuk mencintai alam sekitar di persil kelahirannya. Nun jauh dari timur ke paling barat, sejarak km dari Kota Merauke, terdapatlah Kota Sabang, Aceh. Merupakan kepulauan terdahulu pemersatu Indonesia dari Sabang sampai Merauke, merupakan pengikat dan pemersatu biji zakar pulau wilayah nusantara, baik pulau nan sudah bernama maupun pulau yang belum bernama sumber Kementerian Dalam Negeri. Ii kabupaten Sabang berupa gugusan pulau di seberang Pulau Sumatera, dengan Pulau Weh sebagai pulau terbesar, palagan letaknya Ii kabupaten Sabang, dengan luas hanya 153 km2, berpenduduk jiwa. Kota Sabang sebelum perang mayapada kedua merupakan ii kabupaten bom terpenting dibandingkan Tamasek kini Singapura, nan dikenal dengan pangkalan tunggul bernama Kolen Station maka dari itu Pemerintah Kolonial Belanda sejak Tahun 1881. Sreg tahun 1887, Firma Delange dibantu Sabang Haven memperoleh kewenangan menggunung, membangun fasilitas dan sarana penunjang pelabuhan, Era persinggahan bebas Sabang yang dimulai sreg tahun 1895, dikenal dengan istilah vrij haven dan dikelola oleh Maatschaappij Zeehaven en Kolen Station yang selanjutnya dikenal dengan nama Sabang Maatschaappij. Perang dunia kedua ikut mempengaruhi kondisi sabang, dimana lega tahun 1942 Sabang diduduki pasukan Jepang, kemudian dibom pesawat sekutu dan mengalami kerusakan fisik, hingga kemudian terpaksa ditutup. Pada awal kemerdekaan Indonesia, Sabang menjadi pusat pertahanan Laskar laut Republik Indonesia Sindikat RIS dengan wewenang penuh semenjak pemerintah melangkahi Keputusan Menteri Benteng RIS Nomor 9/MP/50. Semua gana pelabuhan Sabang Maatschaappij dibeli Pemerintah Indonesia. Kemudian pada Tahun 1965 dibentuklah Pemerintah Kotapraja Sabang berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Masa 1965 dan dirintisnya gagasan tadinya bakal membuka kembali sebagai Dermaga Bebas dan Kawasan Perkulakan Bebas Sabang. Seiring dengan ini Pelabuahan objektif Sabang sebgai portal masuk ke selat Malaka dan merupakan jalur memperlancar arus sosok dan barang ke seluruh kepulauan di nusantara. Inilah noktah taut penghubung dan pemersatu dari Sabang sampai Merauke…….berjajar pulau-pulau….Sambung menambat menjadi satu……itulah Indonesia…. ….. . Di Desa Iboh, Sabang, pun terdapat tugu Hampa Kilometer Indonesia, yang dibangun lebih megah berlandaskan hasil survey Badan Pengembangan dan Penerapan Teknolagi BPPT, ketika berlanjut Wirakarya Hobatan Pengetahuan dan Teknologi Iptek pada tahun 1997 dan telah direhab kembali oleh Badan Pengusahaan Area Sabang BPKS sreg Masa 2017, takut gencar di atas dolok dengan panorama indah Segara Hindia yang airnya terlampau bening, tertumbuk pandangan jelas ikan-ikan berenang bak bersenda gurau, iwak yang menghiasi keluar masuk ke daerah taman laut Iboh yang saban hari padat dengan kunjungan pariwisata manca negara, terutama pada perian dingin di Eropah, wisatawan menetap di sana n domestik kurun waktu lama, sebatas 3 bulan. Kembaran Tugu Kosong Kilometer Sabang, terdapat pula Tugu Nol Kilometer di Desa/Wilayah Sota Kabupaten Merauke, Tugu Nol Kilometer ini tidak semegah yang ada di Sabang, maka harapan kita agar Pemerintah Pusat, dalam hal ini Nayaka N domestik Kawasan selaku Pengarah Jasmani Aktivis Perbatasan BNPP, membangun plonco tugu perbatasan beserta fasititas pendukungnya, selengkap dan secantik pos lintas batas yang ada di Skouw, Jayapura, sebab tugu ini juga menunjukkan kerelaan negara dengan negara jiran Papua Nugini, lantaran ini merupakan ikon negara sehingga menambah kebanggaan penduduk khusunya penduduk di Area Sota, Merauke. Pula pada tempatnya lagi, mesti digagas pertemuan dua Pemda yang menyimpai NKRI antara Pemerintah Kota Sabang dan Pemerintah Kabupaten Merauke, sebagai wujud rasa persatuan. IZAKOD BEKAI IZAKOD KAI. Penulis Subur Ibrahim, Komandan Kantor Regional XIII Bodi Kepegawaian Negara BKN di Banda Aceh Ilustrasi pembagian tiga daerah waktu di Indonesia. Foto tiga daerah waktu di Indonesia dipengaruhi oleh luasnya wilayah Indonesia dan letak geografisnya. Menurut RPAL Rangkuman Pengetahuan Alam Lengkap Edisi Revisi karya Rachmat, pembagian waktu di Indonesia terdiri dari Waktu Indonesia Bagian Barat WIB, Waktu Indonesia Bagian Tengah WITA, dan Waktu Indonesia Bagian Timur WIT.Selisih waktu antara daerah WIT dengan WITA berbeda 1 jam. Sama halnya, selisih waktu antara daerah WITA dengan WIB berbeda 1 jam. Sedangkan WIT dengan WIB memiliki selisih 2 jam. Misalnya, saat ini Di Papua WIT pukul maka di Kalimantan WITA pukul dan di Sumatra WIB pukul Pembagian Tiga Daerah Waktu di IndonesiaPembagian tiga daerah waktu di Indonesia dipengaruhi oleh luasnya wilayah Indonesia yang mencapai 1,9 juta km2 dan letak geografisnya 96° BT. Begini penjelasannya secara rinci disadur dari buku Ipa Terpadu Untuk SMP dan MTs untuk Kelas IX Semester 2 karya Dr. Eng. Mikrajuddin Abdullah, atau lama waktu satu hari adalah 23 jam 56 menit = 23 x 60 + 56 = 1 436 menit. Jumlah derajat bujur bumi adalah 180°BB + 180° BT = 360°.Waktu yang diperlukan bumi memutar permukaannya sejauh satu derajat bujur adalah 360 = 4 menit. Wilayah Indonesia terletak pada posisi 95° BT sampai 141° derajat bujur Indonesia 141° - 95° = 46°. Waktu yang diperlukan bumi memutar seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke adalah 46 x 4 = 184 menit = 3 jam 4 tersebut menunjukan ketika ujung timur Indonesia yaitu kota Merauke sedang melihat matahari terbit, maka kota di ujung barat yaitu sekitar Sabang baru akan melihat matahari terbit 3 jam 4 menit kemudian. Nah itulah alasan adanya pembagian tiga daerah waktu di Tiga Daerah Waktu di Indonesia dan WilayahnyaIlustrasi pulau-pulau di Indonesia. Pembagian tiga daerah waktu di Indonesia dipengaruhi oleh luas wilayah dan letak geografis. Foto UnsplashBerdasarkan buku IPS SD/MI Kelas 5 karya Amin Kusnandar, berikut pembagian tiga daerah waktu di Indonesia dan Waktu Indonesia bagian Barat WIBWIB terletak pada standar garis bujur 105° BT. Wilayah Indonesia yang merupakan bagian WIB adalah Jawa, Kalimantan bagian Tengah, Kalimantan Barat, Madura, Sumatra, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya seperti Karimun Jawa, Bangka, serta Belitung. Sementara itu, provinsi yang termasuk ke dalam bagian WIB antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Yogyakarta, Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kepulauan Riau, Jambi, Riau, Lampung, Bengkulu, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Waktu Indonesia bagian Tengah WITAWITA berada pada posisi standar garis bujur 120° BT. Wilayah di Indonesia yang termasuk ke dalam WITA adalah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat NTB, Nusa Tenggara Timur NTT, dan yang merupakan bagian dari WITA di antaranya Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Bali, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Waktu Indonesia bagian Timur WITWIT berada pada standar garis bujur 135° BT. Daerahnya meliputi Papua, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat. Buat kamu yang sudah pernah pergi ke titik paling barat di Sabang, pasti akan sangat berkesan kalau bisa melengkapi petualanganmu dengan mengunjungi titik paling timur di Merauke. Jangan khawatir, Merauke bukan kota tertinggal seperti yang kamu bayangkan Dari Sabang sampai Merauke, berjajar pulau-pulau. Sambung menyambung menjadi satu, itulah Indonesia… Begitulah sepenggal lirik lagu nasional berjudul Dari Sabang Sampai Merauke ciptaan R. Soerardjo. Buat kamu yang besar di era 90-an, lagu itu pasti sangat akrab di telinga karena sering diputar ketika masih duduk di bangku sekolah dasar. Lagu itu menggambarkan betapa luasnya Indonesia. Mengunjungi titik nol kilometer Indonesia yang berada di Sabang mungkin sudah biasa. Selain akses yang mudah, Sabang juga memiliki potensi wisata yang sangat besar. Tak heran kalau para pelancong yang berwisata ke Sabang sering menyempatkan diri singgah di tugu nol kilometer. Tapi bagaimana dengan Merauke? Dari sisi pariwisata, nama Merauke memang tak setenar Sabang. Selain karena letak geografisnya yang jauh di ujung timur Indonesia, potensi pariwisata Merauke kalah jauh dari Sabang. Hal itu membuat “kota rusa” ini jarang dijamah para pelancong. Meski tak memiliki potensi wisata yang besar seperti Raja Ampat, Jayapura, dan beberapa wilayah Papua lainnya, perjalananmu ke Merauke dijamin tak akan sia-sia. Sebab, kamu bisa belajar banyak di sana. Setidaknya, ada lima pengalaman langka yang cuma bisa kamu dapat di Merauke. Untuk lebih jelas, simak penjelasan berikut ini 1. Melihat Titik Paling Timur Indonesia Tugu Sabang-Merauke di Distrik Sota. Foto oleh Tulus Muliawan Seperti kota-kota lain di Indonesia, Merauke juga menyimpan pesona khas. Salah satu yang paling unik adalah Tugu Kembar Sabang-Merauke. Tugu setinggi tiga meter ini didirikan sebagai simbol titik paling timur di Indonesia. Tugu yang sama juga ada di Sabang, sebagai titik paling barat Indonesia. Tugu ini berada di pertigaan jalan Trans Papua yang menghubungkan Kota Merauke, Distrik Sota, dan Kabupaten Boven Digul. Sekitar satu kilometer ke arah timur dari tugu ini, kamu bisa melihat dari dekat gerbang perbatasan Indonesia-Papua Nugini, yang menjadi salah satu tujuan wisata di Merauke. Di perbatasan itu, kamu bisa santai sejenak sambil menikmati jajanan yang dijual penduduk perbatasan di pasar tradisional batas negara. Selain menikmati makanan, kamu juga bisa belanja suvenir khas Merauke seperti baju, tas dari bulu kasuari, sampai minyak kayu putih yang dibuat secara mandiri. 2. Menikmati Gurihnya Sate Rusa Sate rusa disajikan bersama ayam bakar. Foto oleh Tulus Muliawan Banyak yang bilang, berkunjung ke Merauke tak akan lengkap kalau belum mencicipi gurihnya sate rusa yang menjadi kuliner khsas Merauke. Biasanya, sate rusa disajikan dengan campuran bumbu kacang atau bumbu kecap, mirip dengan sate ayam atau sate kambing yang sering kita jumpai. Meskipun populasi rusa di Merauke dan sekitarnya mulai berkurang karena perburuan liar dengan senjata api, pedagang-pedagang sate rusa masih bisa ditemukan di sepanjang jalan utama kota Merauke, salah satunya di Jalan Mandala. Sate ini bisa dinikmati dengan harga 25 ribu rupiah per porsi. Belakangan ini, sate rusa sering menjadi pro dan kontra. Sebab, sebagian besar daging rusa yang dijual di jalanan adalah hasil perburuan liar dengan senjata api. Hal ini mengundang kritik karena perburuan besar-besaran dengan senjata api bisa mengancam populasi rusa di Merauke. 3. Belajar Berburu dengan Suku Marind Suku marind menjual hasil buruannya di pasar tradisional batas negara. Foto oleh Tulus Muliawan Suku marind merupakan suku asli yang menetap di Merauke. Meski begitu, mereka sudah mulai hidup modern. Mereka tidak lagi tampil dengan menggunakan koteka dan tinggal di rumah khas papua, honai. Suku marind ini juga hidup berbaur dengan masyarakat pendatang. Meski sudah modern, sebagian penduduk suku marind masih menggunakan tradisi lama pada beberapa aspek kehidupan, salah satunya dalam mencari makan. Mereka masih hidup dengan cara berburu di hutan. Rusa, kangguru, dan kuskus merupakan binatang buruan mereka. Di Merauke, berburu merupakan hal yang legal, asalkan dilakukan suku marind dan menggunakan senjata tradisional seperti panah dan ketapel. Berburu dengan panah dan ketapel merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan para lelaki dari suku marind di hutan-hutan Merauke. Para pemburu ini bisa dijumpai di kawasan Taman Nasional Wasur. Mereka biasa pergi berburu di siang hari dan pulang pada sore hari. Kalau kamu berpapasan dengan mereka, jangan sungkan untuk menyapa. Mereka akan menyambutmu dengan senyum yang lebar dan mengajakmu berbincang. 4. Foto Bersama Sarang Rayap Musamus Foto bersama kawanan Musamus di Distrik Kurik. Foto oleh Tulus Muliawan Selain sate rusa, ciri khas lain kota Merauke adalah Musamus. Musamus adalah sarang rayap yang terbuat dari campuran tanah dan semak belukar. Musamus sangat menarik perhatian karena bentuknya yang unik, menyerupai stalagtit yang sering dijumpai di dalam di goa kapur. Sarang ini dibuat oleh koloni rayap untuk dijadikan sebagai tempat tinggal mereka. Sarang ini tumbuh perlahan seiring berjalannya waktu. Sebagai ciri khas Merauke, Musamus juga digunakan sebagai nama universitas negeri di Merauke, yaitu Universitas Musamus. Ukuran musamus sangat beragam, mulai dari ketinggian di bawah satu meter, sampai yang tertinggi mencapai sekitar lima meter. Diameter sarang rayap ini juga cukup besar, antara 50 centimeter sampai dua meter. Sarang rayap ini bisa ditemui di wilayah pedalaman Merauke. Kalau kamu berkunjung ke Merauke, jangan lupa untuk berfoto bareng Musamus ya! Ssarang rayap raksasa yang sangat langka ini cuma bisa ditemui di Merauke dan sebagian kecil wilayah Australia bagian utara. Tunjukkan bahwa kamu memang pernah berkunjung ke Merauke! 5. Mendengar Kisah Inspiratif dari Pak Ma’ruf Pak Ma’ruf Suroto, polisi penjaga perbatasan RI-PNG Selain empat poin di atas, pengalaman langka yang hanya bisa kamu dapat saat berkunjung ke Merauke adalah berjumpa dengan Pak Ma’ruf Suroto. Pak Ma’ruf merupakan polisi yang ditugaskan di perbatasan Indonesia-Papua Nugini, tepatnya di Distrik Sota, distrik paling timur di Indonesia. Pak Ma’ruf merupakan sosok inspiratif yang beberapa kali mengundang perhatian. Dengan segala keterbatasan, ia berjuang “menghidupkan” wilayah perbatasan dengan menyulap semak belukar menjadi taman-taman yang cantik. Ia juga menanami pekarangan rumahnya dengan buah-buahan dan sayur-mayur. Kalau berkesempatan singgah di Sota, luangkan waktu sejenak untuk berbincang dengan Pak Ma’ruf. Dia tak segan berbagi pengalaman dan kisah inspiratif selama bertugas di perbatasan. Di rumahnya yang hanya berjarak 300 meter dari gerbang perbatasan, Pak Ma’ruf juga menjual souvenir khas Merauke. *** Bagaimana, seru kan? Buat kamu yang sudah pernah pergi ke titik paling barat di Sabang, pasti akan sangat berkesan kalau bisa melengkapi petualanganmu dengan mengunjungi titik paling timur di Merauke. Jangan khawatir, Merauke bukan kota tertinggal seperti yang kamu bayangkan. Saat ini, ada tiga penerbangan besar yang singgah di Merauke setiap hari, yaitu Garuda Indonesia, Lion Air, dan Sriwijaya Air. Bagaimana soal penginapan? Tenang, kamu bisa menemukan banyak penginapan di pusat kota Merauke. Tinggal pilih, bintang satu, bintang dua, atau bintang lima. Selamat bertualang! REKOMENDASI ARTIKEL KEREN PALING BARU

beda waktu antara kota sabang dengan kota merauke adalah